Selasa, 29 Maret 2011

Tantangan untuk Perempuan PKS: Inovasi dan Switch Mentality

Lompatan yang dilakukan kader perempuan PKS di posisi jabatan publik, sepanjang sejarah partai ini berdiri cukup besar. Jika pada tahun 1999, hanya ada satu aleg perempuan di DPR dan tidak ada satupun di DPRD provinsi dan kabupaten kota , maka jumlahnya saat ini jauh berlipat. Di DPR ada tiga kader akhwat sedangkan di DPRD mencapai 70 orang lebih. Hal itu diungkap M Anis Matta, Sekretaris Jenderal DPP PKS dalam acara Seminar Nasional: Mempersiapkan Perempuan sebagai Pilar Negara (19/6).

Lebih jauh Anis menekankan dua hal yang harus segera disiapkan oleh kader perempuan PKS untuk mempunyai peran penting dalam bernegara. Inovasi dan Switch Mentality! Kader perempuan PKS harus melakukan banyak inovasi dengan mengasah seluruh kemampuannya, termasuk berani bicara di podium!, tegas Anis. Hal tersebut juga diaminkan oleh Ledia Hanifa, anggota komisi IX DPR RI . “Jangan pernah mengharapkan peran struktur partai untuk meningkatkan skill dan kapasitas pribadi. Kita, perempuan, harus punya insiatif untuk mengembangkan diri!” ujar Ledia yang juga Ketua Bidang Perempuan DPP PKS periode 2005-2010.

Pada masa sekarang dan masa depan, Anis Matta menilai perlu adanya “switch mentality”, agar kader-kader PKS tidak tergagap-gagap dengan tuntutan zaman. Anis memberikan beberapa contoh tentang nilai-nilai yang ditanamkan pada kader di awal pendirian partai. “Bukan berarti nilai-nilai tersebut yang tidak relevan pada masa kini, namun kita harus pandai menempatkan diri”, tutur Anis.

Dalam seminar yang juga dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, hadir pula istri gubernur Jawa Barat, Netty Prasetyani. Dia yang juga pengurus bidang kewanitaan DPP PKS 2005-2010 didaulat berbagi pengalaman selama mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Netty menyetujui apa yang disampaikan Anis Matta, kader perempuan PKS harus meningkatkan kapasitasnya sendiri. Karena zaman yang terus berputar ditambah teknologi yang terus berkembang tidak menyisakan ruang untuk perempuan yang biasa-biasa saja. Tak heran jika Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat yang baru saja menyelesaikan pendidikan Strata Duanya, segera melanjutkan ke jenjang Strata tiga.

Acara yang dihadiri ratusan kader perempuan PKS dari seluruh provinsi di Indonesia ini berlangsung dengan penuh semangat. Moderator, Sitaresmi Soekamto, berhasil membuat seminar ini penuh dengan inspirasi. Termasuk juga pemaparan Ketua Bidang Perempuan DPP PKS 2010-2015, Anis Byarwati, tentang perempuan-perempuan hebat sepanjang sejarah. Bahkan pembicara lainnya, Gusti Kanjeng Ratu Hemas pun mengapresiasi para kader perempuan PKS yang datang dari berbagai daerah ini. Juga memuji kemampuan peran ganda yang dilakukan kader perempuan PKS dalam keseharian. Ikut dalam partai politik, tapi tak lupa dengan peran sebagai ibu. “Buktinya anak-anak juga tak lupa dibawa serta”, tutur istri dari Sri Sultan Hamengkubuwono X. 

Sumber : munaspks.info

0 komentar:

Posting Komentar